Pada hakekatnya, manusia tidak dapat
hidup tanpa orang lain. Kita menjadi besar seperti sekarang berkat bantuan
banyak orang, mulai dari orang tua, saudara, tetangga, dokter, guru sampai para
pedagang di pasar. Mereka semua membantu pemenuhan segala macam keperluan kita
baik berupa barang - barang maupun pelayanan dan kasih sayang. Jadi, kebutuhan
manusia hanya dapat dipenuhi melalui kebersamaan atau bantuan dari orang lain.
Karena keinginannya untuk selalu hidup bersama orang lain dan hidup
berkelompok, maka manusia disebut sebagai makhluk sosial (homosocious). Banyak
kegiatan di dalam masyarakat yang dilakukan secara bersama - sama. Bekerja,
belanja, belajar atau sekedar mencari hiburan bersama. Bisakah kalian memberi
contoh kegiatan yang dilakukan secara bersama oleh orang - orang di sekitar
tempat tinggalmu?
Manusia
Sebagai Makhluk Ekonomi
Jika kita amati keadaan lingkungan
kita setiap hari, maka kita akan melihat bahwa hampir setiap orang sibuk
melakukan sesuatu. Ada yang sibuk menjahit di modiste, ada yang sibuk berteriak
- teriak menawarkan dagangannya di pasar. Penjual es keliling menawarkan
dagangannya pula dengan mikrofon. Penjual kain menggelar dagangannya, mengibas
- ngibaskan agar debu tidak menempel. Di rumah sakit, perawat sibuk mengukur
tekanan darah pasien, di ruang operasi dokter dan bidan Manusia selalu
membutuhkan orang lain
membantu persalinan seorang ibu.
Petani menjaga sawahnya dari burung - burung pipit. Peternak menggembalakan
sapi dan kambingnya di tegalan. Di daerah pesisir, para nelayan kembali dari
melaut dan memunguti hasil tangkapannya. Guru di sekolah sedang mengajari
siswanya bernyanyi. Semua orang bekerja.
Untuk
apa mereka melakukan itu semua? Semua orang bekerja dengan menggunakan
kemampuan yang dimilikinya agar memperoleh penghasilan. Dari penghasilannya
itu, mereka bisa meningkatkan kesejahteraan hidupnya, bisa membeli apa saja
yang diperlukan untuk hidup, makanan, pakaian, perumahan dan hal - hal lainnya.
Bagaimana cara mereka bekerja? Caranya dengan menghasilkan atau menciptakan
sesuatu yang berguna bagi orang lain. Membuat barang - barang yang dibutuhkan
masyarakat dan menjualnya. Memasak makanan, membuat cangkul, membuat baju, dan
sebagainya.
Ada pula warga yang bekerja bukan
untuk membuat barang namun dengan cara memberikan pelayanan. Mereka menjadi
guru untuk melayani siswa mendapatkan pendidikan. Dokter memberikan pelayanan
dalam bidang kesehatan. Polisi memberikan pelayanan dalam bidang keamanan.
Jadi, untuk hidup sebagai layaknya manusia memang banyak sekali barang dan
pelayanan yang kita butuhkan. Keperluan kita sebagian besar dipenuhi oleh orang
lain. Jadi kita saling membantu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan. Coba
kalian ceritakan gambar yang ada pada halaman ini!
Setiap
usaha manusia untuk bekerja mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan - kebutuhan
hidupnya mengakibatkan munculnya persoalan. Persoalannya adalah kebutuhan kita
banyak sekali (bahkan kalau mungkin semua hal ingin dimiliki) sementara itu
kemampuan kita untuk membeli terbatas dan kemampuan masyarakat untuk
menyediakan segala macam kebutuhan orang yang sangat bervariasi juga terbatas.
Kemampuan
fisik dan pikiran orang untuk juga bekerja sangat terbatas. Maka disinilah
mulai timbul pokok persoalan manusia dalam hal ekonomi dan memunculkan ilmu ekonomi.
Persoalan itu tidak hanya dihadapi oleh satu orang atau dua orang saja. Semua
orang, bahkan setiap pemerintah, setiap negara menghadapi masalah ini. Setiap
orang memiliki harapan untuk hidup sejahtera yang ditandai dengan terpenuhinya
keperluan - keperluan hidupnya. Kesejahteraan dalam arti materi dan non materi
inilah yang menjadi dambaan semua makhluk ekonomi. Itulah sebabnya, di samping
sebagai makhluk sosial, manusia juga dikenal sebagai makhluk ekonomi
(homoeconomicus) makhluk yang berusaha mencari kepuasan dan kesejahteraan hidup
dengan mempertimbangkan pengurbanan yang harus dilakukan.
Makhluk yang ekonomis berarti
makhluk yang efisien. Dia tahu betul kapan harus berkurban dan untuk apa.
Contoh tindakan ekonomis yang rasional dilakukan Mbak Mega ketika berbelanja.
Ia berusaha untuk membelanjakan uangnya dengan hati - hati dan penuh
perhitungan. Ketika berbelanja mbak Mega selalu membawa catatan dari rumah
sehingga bisa menghindarkan diri dari keinginan belanja yang tidak perlu selain
bisa menghemat waktu belanja. Selain itu, ia juga berusaha melakukan
penghematan - penghematan yang lain, misalnya mengurangi pemakaian listrik dan
berusaha menabung secara rutin.
Namun demikian ada pula sebagian
manusia yang menjadi makhluk ekonomi yang tidak rasional. Mereka memenuhi
kebutuhan tanpa disertai perhitungan yang matang bahkan cenderung memboroskan
sumber daya. Misalnya Pak Gati hendak membeli beras langsung dari petani di
desa karena harganya lebh murah.Namun ia tidak ingat bahwa untuk sampai ke
desa, ia harus mengeluarkan biaya transportasi yang cukup banyak juga. Untuk
menanggapi persoalan itulah maka timbul kegiatan ekonomi seperti produksi,
distribusi dan konsumsi (lebih lanjut tentang hal ini akan kita bahas pada bab
lain) yang diatur oleh suatu cara berpikir dan cara bertindak yang disebut
ekonomis. Jadi makhluk yang ekonomis adalah mahkluk yang rasional, berusaha
seefisien mungkin, sebaik - baiknya mempergunakan sumber daya yang ada.
Manusia
Sebagai Makhluk Bermoral
Manusia juga disebut sebagai mahkluk
yang bermoral. Moral merupakan aturan berperilaku tentang sesuatu yang boleh
dan tidak boleh dilakukan. Di masyarakat kita ada aturanaturan yang tertulis
maupun tidak tertulis yang mengarahkan manusia untuk bergaul, berpakaian,
bersikap, dan lainlain. Dalam melakukan kegiatan sosial dan ekonominya, manusia
hendaknya taat terhadap moral yang berlaku di masyarakat agar tidak merugikan
pihak lain.
Aturan
tersebut bisa berkaitan dengan norma agama maupun norma kemasyarakatan. Contoh
tindakan yang bermoral adalah berhemat, menggunakan sumber daya alam dengan
baik, jujur, mengkonsumsi barang yang halal, menghargai sesama pemakai jalan,
dan memelihara kelestarian alam. Apakah aturan lalu lintas yang kalian lihat
pada gambar di halaman ini?
Bisakah
kalian menyimpulkan keberadaan atau hakekat manusia sebagai makhluk sosial yang
bermoral? Makhluk ekonomi yang bermoral? Makhluk sosial dan ekonomi yang
bermoral? Manusia memiliki salingketergantungan satu sama lain, setiap orang
membutuhkan kehadiran dan bantuan orang lain dalam pemenuhan kebutuhannya.
Dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut, manusia diharapkan tetap memperhatikan
aturan sosial yang berlaku di sekelilingnya dan menggunakan ilmu ekonomi yang
baik sehingga tindakannya tidak merugikan orang lain. Misalnya Bu Laras adalah
seorang pedagang. Ia bekerja dengan jujur dan tekun dalam melayani pembelinya
karena sadar bahwa pembeli akan memberinya penghasilan sehingga dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhannya. Ia memberikan timbangan yang sesuai, melayani
dengan ramah setiap pembelinya.
Hubungan Antara Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Bagaimanakah menghubungkan ciri manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi di atas? Bisakah manusia melakukan dua ciri itu sekaligus dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya tentu saja bisa. Lalu bagaimana caranya?
Jika manusia dalam usaha memenuhi keinginan dan kebutuhan
pribadinya menggunakan segala cara tanpa memperdulikan apakah cara yang
ditempuh itu halal atau haram, merugikan orang lain atau dengan jalan yang
tidak baik, maka manusia itu akan menjadi serigala bagi manusia lainnya.
Manusia yang sudah menjadi serigala bagi manusia lainnya akan menghalalkan
segala cara untuk mencapai keinginannya. Mereka sering mengorbankan orang lain.
Mereka tidak peduli apakah orang lain itu rugi akibat perbuatannya. Mereka
tidak malu untuk mencari uang dan kekayaan meskipun dengan cara yang curang.
Manusia yang menjadi serigala bagi manusia lain disebut homo homini lupus.
Sedangkan kita tahu, manusia tidak dapat hidup sendiri di
dunia ini. Dalam melakukan aktivitas, termasuk bekerja dan usaha mendapatkan
uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kita selalu membutuhkan bantuan dan
kerja sama dari orang lain. Karena itu, kita tidak boleh berlaku seenaknya
sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bukankah kita hidup bermasyarakat? Maka
kita harus memiliki moral dan akhlak ketika kita menjalankan fungsi sebagai
makhluk sosial dan makhluk ekonomi.
Hakikat manusia
sebagai makhluk ekonomi
·
Selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
·
selalu mempertimbangkan manfaat dlm
setiap pengorbanan dari tindakan yang dilakukan serta tidak pernah merasa puas
·
manusia yang dalam melakukan
tindakan ekonomi di dorong oleh kepentingan sendiri yang bertindak berdasarkan
prinsip ekonomi
·
Cenderung melakukan tindakan ekonomi
secara efisien. (penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian
hasil yang optimum).
Manusia dikatakan sebagai Makhluk
Sosial (Homo Sociales) karena beberapa alasan, yaitu:
·
Manusia tidak dapat hidup sendiri
·
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan
orang lain
·
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di
tengah-tengah manusia
Ciri – ciri Makhluk Sosial &
Ekonomi yang bermoral
1.
Tindakan ekonomi yang dilakukan
selalu dengan cara efisien, al :
a.
Menggunakan barang dan jasa sesuai
keperluannya.
b.
Memanfaatkan waktu dengan sebaik –
baiknya
2.
Tindakan ekonomi yang dilakukan atas
dasar kepentingan sendiri bukan faktor yang
lain/orang lain.
3.
Tindakan ekonomi yang dilakukan
berdasarkan prinsip ekonomi F pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil yang
maksimal
4.
Tidak melakukan hal – hal yang
merugikan orang lain.
5.
Tindakan yang dilakukan sebaiknya
memberikan manfaat / keuntungan bagi masyarakat
6.
Tindakan ekonomi selalu dilakukan
dengan memperhatikan etika & moral
Contoh tindakan Makhluk Sosial &
Ekonomi yang bermoral
1.
Berlaku jujur dalam setiap kegiatan
2.
Membeli kaset / CD yg original
3.
Melakukan kerja bakti bersama – sama
warga
4.
Melakukan penghijauan
5.
Menjalankan kegiatan usaha dengan
memperhatikan lingkungan sekitar
Contoh tindakan Mahlkuk Sosial &
Ekonomi yang Tidak bermoral
1.
Mencuri ikan di tambak orang lain
2.
Membuang sampah sembarangan
3.
Beli kaset/CD Bajakan
4.
Mengurangi timbangan untuk
mendapatkan keuntungan / laba yang besar
5.
Menebang pohon di kawasan hutan
lindung untuk kepentingan sendiri
Sebagai
makhluk sosial ciri-ciri
a.
adanya kerjasama/hubungan
antar sesama anggota masyarakat
b.
adanya interaksi (hubungan timbal
balik) antara sesame anggota masyarakat.
c.
Adanya pengendalian diri yang
didasari oleh norma, hokum, etika.
Sebagai
makluk ekonomi ciri-ciri :
a.
berusaha melakukan tindakan untuk
memenuhi kebutuhannya.
b.
dalam tindakan memenuhi kebutuhannya
selalu memperhatikan Faktor moral (etika, norma, hukum)
c.
untuk memenuhi kebutuhannya, manusia
bekerjasama dengan sesama manusia.
Dengan demikian, manusia dalam
fungsinya sebagai makluk social dan ekonomi selalu berpedoman pada moral dan
selalu memerlukan kerjasama dengan sesama.
Hubungan
antara fungsi manusia sebagai makhluk social dan makhluk
ekonomi .
Contoh : pengusaha mencari
keuntungan (fungsi ekonomi) untuk mensejahterakan pegawai atau orang
disekitarnya (fungsi social).
Dalam hubungan manusia sebagai makhluk
social dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhannya senantiasa
menjalin kerjasama dengan sesama dengan didasari oleh moral yang berpegang
pada etika, norma, hukum yang berlaku.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi banyak sedikitnya kebutuhan manusia adalah :
a.
lingkungan Tempat tinggal (alam)
b.
mode ( gaya hidup/kebiasaan)
c.
peradapan (budaya)
d.
adat istiadat
e.
agama
f.
mata pencaharian
g.
pendapatan
h.
harga barang
i.
barang pengganti.
0 comments: